Begitu
melihat pintu gerbang telaga sunyi yang terletak ditengah-tengah pohon
pinus, hati saya sedikit meragu apa iya ini tempatnya. Dengan membayar
tiket masuk saya menyelidiki wisata alam seperti apa yang ditawarkan
dari tempat ini. Ternyata sebuah telaga. Entah mengapa dinamakan telaga
sunyi , mungkin karena letaknya yang tersembunyi jauh dari keramaian dan
memang sunyi.
Tempatnya memang sangat cantik dan menarik.
Ditumbuhi pohon-pohon besar dan lebat. Licin dan berlumut jadi harus
berhati-hati apalagi kalau hujan besar , pengunjung segera meninggalkan
tempat ini karena keadaan sekitarnya yang memang membahayakan
keselamatan. Sebelum sampai ke
telaga terdapat aliran sungai jernih sekali tetapi batu-batuanya sangat
besar dan tajam. Oleh sebab itu disepanjang jalan menuju telaganya
dibatasi dengan pagar kayu.
Agak ketengah warna air hijau tua. Cukup dalam
kelihatannya dan tenang. Saya mencoba menyebranginya dan berdiam di
bebatuan di sana. Beberapa rombongan ibu-ibu mulai berdatangan. Mereka
berpoto dan ingin menyebrang namun karena takut jatuh mereka
mengurungkan niatnya dan berdiri dekat telaganya.
Telaga sunyi memang sangat lembab dan dipenuhi
tumbuhan pakis dan lumut. Di telaganya juga terdapat air terjun yang
kecil. Dinding-dinding sekitar telaga juga begitu menarik dan terkesan
angker. Kedalamannya sekitar 7 meter. Dari air terjun ini mengalir
sampai ke sungai yang penuh dengan batu-batuan bercadas tersebut. Tetapi
jika untuk menikmati keindahan alamnya saya senang sekali disini karena
kesunyiannya.
Lain
halnya dengan kawasan lain di sekitar baturraden juga yakni curug gede.
Awalnya hanya untuk mencari desa ketenger yang dijadikan desa wisata.
Tetapi kenyataannya saya masuk ke dalam sebuah kawasan yang tersambung
dengan aliran pipa yang berasal dari sebuah PLTA yang ada di sana (
Kolam Tando Harian ) . Kemudian saya melewati sebuah jembatan yang terbuat dari besi. Sudah rusak dan harus dilewati satu orang bergantian.
Dibawah jembatan besi tersebut mengalir air
yang sangat deras. Waahh saya pusing harus berjalan diatas jembatan besi
ini terpaksa saya jalan perlahan-lahan sambil memegang tali besi yang
ada disepanjang jembatan. Ngeri sekali tetapi untunglah selamat walaupun kaki saya gemetaran.
Menyenangkan sekali setelah dari jembatan besi
ini masuk menyusuri hutan. Kehujanan pula. Untunglah saya mengenakan
raincoat. Tetapi banyak binatang kecil seperti cacing menghisap darah
dikaki saya. Hutannya sangat lembab dan penuh tanaman berdurinya.
Jalan pulang melewati sungai yang cukup
besar.huufff senang rasanya bisa minum dari air sungai yang bersih ini
karena saya haus dan cukup panjang perjalanannya. Dari sungai ini
melewati persawahan milik penduduk dan sampailah di desa tetapi harus
menyebrangi sungai lagi, rasanya sudah lelah untuk berjalan.
Ketika perjalanan pulang, ada sebuah tempat
yang bagus namanya curug gede. Dekat penginapan. Curugnya tidak tinggi
tetapi debit air yang dicurahkannya besar jatuh ke atas ceruknya.
Kedalamannya sekitar 5 meteran. Beberapa orang memanfaatkan
untuk mandi. Ada yang menggunakan ban untuk berenang ke tengah. Untuk
sampai mendekati curug , saya berjalan kaki menyusuri sungai yang
berbatu. Dan saya merasakan
hempasan air dari curug yang dingin. Tidak akan pernah membosankan
berjalan-jalan menikmati wisata alam yang disuguhkan dari sebuah tempat
yang bernama Baturraden, Banyumas. Begitu banyak potensi alam yang dapat
dinikmati tanpa harus merusak yang sudah ada.
Baturraden , 27 Februari 2010
0 komentar:
Posting Komentar